skip to Main Content
+62 878-1947-9927 triplec@trunojoyo.ac.id

Masalah Keamanan Google Chrome dan Sensor Geraknya

UKM TRIPLE-C – Sebuah laporan memicu gelombang ajakan buat menghapus Google Chrome di perangkat Android dan  iPhone. Laporan itu menyeruak ke publik usai salah satu pakar keamanan mengungkap kepada Forbes beberapa saat lalu.

Pakar keamanan Zak Doffman mengulas kembali isu tentang keamanan data pengguna, yang terancam oleh software browser populer milik Google itu.

Zak mengungkap Google Chrome memanen data pribadi yang sensitif tanpa diketahui oleh para pengguna.

Keamanan Google Chrome

Beberapa waktu lalu Chrome menerima kecaman Lantaran menahan penghapusan cookie pelacakan pihak ketiga. Hal itu dinilai menjadi titik lemah dari keamanan data eksklusif pengguna.

Pada bulan lalu Facebook mendeteksi pergerakan pengguna iPhone. Atas laporan itu menambah lekat citra sebagai pemanen data pribadi paling rakus pada dunia.

Baca juga: Cara Agar WhatsApp Tidak Boros Kuota Internet

Tetapi laporan Forbes itu menulis bahwa Google Chrome sebagai ancaman yg besar dari Facebook buat urusan pengolahan data eksklusif pengguna.

“Kenyataannya adalah bahwa sementara Facebook/Meta bertindak menjadi penangkal petir, Google ialah ancaman yang jauh lebih besar  terhadap privasi Anda.” bunyi laporan tersebut.

ketika Facebook disebut telah mengumpulkan data pribadi pengguna buat kebutuhan perusahaan, Google Chrome dituding mengumpulkan data untuk kebutuhan berasal pihak lain.

di samping itu, peneliti teknologi Tommy Mysk menyebut Google Chrome menggunakan otoritas penuh mengendalikan sensor gerak pengguna, tidak seperti Safari milik iOS.

Baca juga: Cara Cepat Mengatasi Limit Save Pada Cisco Packet Tracer

“Sensor gerak dapat diakses oleh seluruh situs web pada Android/Chrome secara default, [sedangkan] Safari/iOS melindungi akses menggunakan izin.” ujarnya.

dengan tudingan tersebut Google menyampaikan pembelaan terhadap munculnya info keamanan data pengguna.

“Kami sengaja membatasi resolusi sensor gerak di Chrome, dan  sejak 2019 kami memiliki kontrol yang memungkinkan pengguna untuk memblokir situs web, agar tidak mengakses sensor gerak perangkat sama sekali.” ucap perwakilan Google dikutip Forbes.

namun demikian peneliti tetap menemukan perbandingan keamanan sensor gerak antara Google Chrome serta Safari. Secara default, Chrome dianggap mengizinkan pelacakan sensor gera. Sedangkan Safari tidak demikian.

Default keamanan disebut tersedia di perangkat iOS mirip iPhone. dengan demikian Zak Doffman menandakan setidaknya penggunaan Chrome pada iPhone lebih safety dibanding penggunaan pada perangkat Android.

This Post Has One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top