Penulis: Ari Akbar Editor: Ari Akbar 1. Penalaran Open AI MSL Mark Zuckerberg Facebook…

AI, Ketimpangan Digital dan Disparitas Tak Kasat Algoritma
Penulis; Ari Akbar
Editor: Ari Akbar
1. Pengertian AI,Ketimpangan Digital dan Disparitas Algoritma
Indonesia bertujuan untuk menjadi kekuatan ekonomi digital pada tahun 2045. Meskipun Ai membantu Anda dalam kegiatan sehari-hari, Anda tidak boleh bergantung padanya sepenuhnya. Sebaliknya, kinerja bisnis dipengaruhi oleh penggunaan AI sebagai pengganti manusia. Hasilnya melengkapi model sistem pemrosesan kognitif-afektif Mischel dan melengkapi Paradigma Komputer sebagai Aktor Sosial. Penemuan ini menunjukkan bahwa, ketika target Dalam berinteraksi dengan Little Ice, pengguna cenderung lebih terbuka, menyenangkan, ekstrovert, teliti, dan terbuka dibandingkan dengan AI. Selain itu, mereka membahas konsekuensi teoretisnya. Jika dibandingkan dengan sumber daya manusia yang kuat, AI tidak dapat diandalkan sepenuhnya, dan Algoritma merupakan ancaman bagi sumber daya manusia.
Baca Juga: GitHub dan Quora
2. Permasalahan Ketimpangan AI Terhadap Dampak AI
Masalah ini di Indonesia juga disebabkan oleh tenaga kerja yang tidak memadai, perlindungan data yang buruk, dan kebijakan yang tidak komprehensif. Meskipun publik semakin khawatir tentang keamanan data mereka, UMKM masih menghadapi banyak tantangan. Ketidaksesuaian sistemik yang hanya dapat diperbaiki dengan keadilan daripada kecanggihan algoritma adalah masalah teknis. Untuk transkrip tertentu, chatbot Microsoft Little Ice digunakan. Hasilnya menunjukkan bahwa pengguna Dalam menunjukkan sifat komunikasi dan kepribadian yang berbeda saat berinteraksi dengan Little Ice. Dibandingkan dengan AI, pengguna cenderung lebih ramah, menyenangkan, ekstrovert, teliti, dan terbuka. Penemuan ini melengkapi model sistem pemrosesan kognitif-afektif Mischel dan melengkapi Paradigma Komputer sebagai Aktor Sosial. Selain itu, mereka membahas konsekuensi teoretisnya. Jika dibandingkan dengan sumber daya manusia yang kuat, AI tidak dapat diandalkan sepenuhnya.
3. Penyelesaian Ketimpangan AI dan Disparitas Algoritma
Strategi Nasional AI (STRANAS), yang dibuat pada tahun 2020, masih belum memiliki arah yang jelas. Saat-saat tertentu di mana tujuan kita yang ditulis terlalu bergantung pada rencana besar, kita lupa menyiapkan rute. Solusi adalah memulai dari dasar dan tidak menunggu kebijakan besar berikutnya. Kita membutuhkan ekosistem digital yang membumi dengan melibatkan komunikasi, UMKM, pekerja informal, dan remaja di wilayah tanpa sinyal. Pendampingan digital yang nyata, bukan bimbingan instan, juga diperlukan. Pemerintah harus memberikan dukungan kepada mereka yang berani mencoba, mengalami kegagalan, dan belajar dari kesalahan mereka. Mike, yang bertanggung jawab atas Forum Babbage Cambridge. Kita tidak hanya mengejar transformasi digital, tetapi kita juga mengejar keadilan dalam hal siapa yang berhak mendapatkan akses dan bagaimana menggunakannya.
Kesimpulan
Model saat ini menunjukkan bahwa teknologi akan menghemat uang selama proses produksi, tetapi karena gaji yang lebih tinggi, sumber daya manusia akan mengeluarkan lebih banyak. Ini adalah contoh bagaimana ketimpangan digital dapat memengaruhi sumber daya produksi. dari suatu hal yang juga akan memungkinkan untuk mempertahankan sumber daya manusia sambil menghasilkan keuntungan dan nilai yang sama. Sistem pekerjaan manusia akan berubah ketika AI berkembang. Tidak jelas apakah pemanfaatan yang setara akan menjadi solusi yang efisien dan menguntungkan bagi pengusaha dan karyawan.
Sumber Referensi
Mou, Yi, and Kun Xu. 2017. “The Media Inequality: Comparing the Initial Human-Human and Human-AI Social Interactions.” Computers in Human Behavior 72: 432–40. doi:10.1016/j.chb.2017.02.067.
Sartori, Laura, and Andreas Theodorou. 2022. “A Sociotechnical Perspective for the Future of AI: Narratives, Inequalities, and Human Control.” Ethics and Information Technology 24(1). doi:10.1007/s10676-022-09624-3.
This Post Has 0 Comments